Minggu, 13 Desember 2015

Burung pleci ketika di alam bebas

Di alam bebas, pleci hidup berkoloni dan gemar berpetualang. Dalam sehari, kawanan burung ini mampu mengunjungi lebih dari 30 tempat untuk mencari makanan.
Melihat kebiasaan ini, maka seringlah mengajak pleci Anda jalan-jalan ke tempat yang baru, misalnya sesekali dibawa ke tempat kerja (kalau tidak dilarang bos, tentunya), ke kafe atau restoran taman, dan sebagainya.
 Di alam bebas.

Lebih baik lagi jika Anda bersama plecimania lainnya berkumpul di suatu tempat, sambil membawa momongan masing-masing. “Tradisi” seperti ini pun kerap dilakukan komunitas penggemar pleci di negara-negara tetangga.
Dengan kata lain, performa pleci akan menjadi lebih baik jika mereka makin sering bergerak, dan bukan sekadar menetap di satu lokasi (misalnya hanya di rumah). Bahkan pleci yang bagus pun jika hanya digantung di rumah tidak akan mencapai top form. Alasannya, pleci tidak seperti burung teritorial yang suka menetap di suatu lokasi seperti halnya ciblek, murai batu, dan kacer.
Seperti dijelaskan di atas, pleci hidup berkoloni dan suka berpindah-pindah tempat. Setiap kali berhenti di satu tempat, mereka akan menyantap makanan, berkicau, dan akan sering membuka paruhnya dengan maksud ingin mempertahankan koloninya agar tidak bercerai-berai. Mereka akan saling mengkonfirmasi keberadaan masing-masing dalam koloni tersebut.
 Berkoloni di alam bebas.

Pleci yang baik tetap buka paruh meski sendirian di rumah.
Jika ngeriwik terus, segera carikan teman baru.
Sering diajak ke arena latber atau lomba
Sekiranya solusi di atas agak merepotkan Anda, misalnya bos tidak mengizinkan, atau belum menemukan plecimania terdekat, Anda bisa juga mengajak momongan mungil ini jalan-jalan di arena latber atau lomba, khususnya ketika panitia membuka kelas pleci.
Setidaknya seminggu sekali pleci dibawa ke lapangan. Apabila Anda menganggap momongan ini belum layak ikut lomba, jangan khawatirkan bakal ngedrop atau stres seperti halnya burung murai atau kacer. Sebab pleci bukanlah burung teritorial, atau burung penjaga wilayah. Burung teritorial bisa dikelompokkan sebagai burung fighter, sedangkan pleci tidak termasuk yang itu.
Mungkin, ketika dibawa ke arena latber atau lomba, pleci akan merasa terintimidasi. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama. Jika kualitasnya memang bagus, biasanya dalam pertemuan awal pleci akan langsung membalas komunikasi dari koloni yang ada di arena lomba, dengan cara berkicau keras sambil membuka paruhnya.
Nah, begitu pleci dibawa pulang ke rumah, di sinilah kesabaran Anda akan diuji. Sebab, banyak juga pleci yang baru pertama kali dibawa latberan langsung buka paruh, tetapi begitu di rumah cuma ngeriwik saja setiap hari seperti biasanya.
Kalau itu menimpa pleci Anda, solusinya adalah segera mencarikan teman baru untuknya. Pleci baru digantang setiap pagi di bawah pohon, dengan jarak agak berjauhan agar mereka bisa saling berkomunikasi. Semoga bermanfaat.

sumber: www.omkicau.com

Jenis-jenis burung pleci dan penyebarannya

1. Pleci Montanus (Monty)
Pleci jenis ini memiliki beberapa ciri fisik. Yaitu warna dada abu-abu dan punggungnya kuning kehijauan. Terdapat bulu berwarna coklat di pinggir dada. Ukurannya lebih besar dan bongsor daripada pleci dada kuning. Suara kicauannya kasar. Iris matanya pun beragam, ada warna putih, coklat dan hitam. Penyebarannya di Pulau Jawa.
Montanus iris mata putih


2. Pleci Buxtoni
Pleci jenis ini memiliki suara yang nyaring dan melengking, kristal, hampir sama seperti pleci dada kuning. Ukurannya juga hampir sama dan cenderung bulat. Ciri fisiknya adalah wrna dada abu-abu serta memiliki garis kuning di dada. Warna punggungnya kuning kehijauan. Iris mata berwarna coklat/putih, dan penyebarannya di Jawa Barat dan Pulau Sumatera.
  
 Buxtoni



3. Pleci Black Capped/Cap
Sesuai dengan namanya, pleci black capped memiliki ciri warna hitam di ujung kepalanya. Warna dadanya abu-abu dan punggungnya kuning kehijauan. Suara kicaun pleci black capped cenderung pelan namun mendengung seperti suara gitar bass. Posturnya lebih ramping dan iris matanya berwarna coklat/putih. Pleci jenis ini terdiri atas dua ras:
  • Zosterops atricapilla viridicatus : wilayah persebaran di Pegunungan Leuser Aceh dan kawasan Brastagi, Sumatera Utara.
  • Zosterops atricapilla atricapilla : persebarannya meliputi wilayah selatan dan tengah Sumatera, serta wilayah utara, timurlaut, dan tenggara Kalimantan, khususnya di kawasan Gunung Kinabalu, Gunung Mulu, Gunung Batu Patap, Gunung Ulu Sabai, Gunung Tutoh, wilaha bawah Kayan, dan Pegunungan Meratus.
 
Black capped


4. Pleci Salvadori Enggano
Pleci jenis ini habitatnya di Pulau Sumatera dan memiliki suara kicauan yang keras dan lantang seperti pleci auriventer. Hanya saja ukurannya lebih besar dan bulat dengan iris mata berwarna coklat. Di kepalanya terdapat warna hitam tipis dan warna dadanya abu-abu gelap serta warna kuning tipis.

 Salvadio enggano


5. Pleci Auriventer
Pleci auriventer dihargai cukup mahal di pasar burung. Pleci ini memiliki suara kicauan yang mendayu-dayu dan ngebass. Dadanya berwarna abu-abu dan punggung berwarna hijau tua. Ada garis kuning tipis di bagian dada. Ukurannya sedikit lebih panjang daripada pleci dada kuning, dengan iris matanya berwarna coklat. Kacamatanya lebih tebal dan tegas. Habitat pleci auriventer ada di Pulau Sumatera.
  
Auriventer



6. Pleci Dada Kuning Mata Putih
Pleci ini sudah sangat sulit kita temui di pasar burung. Karena populasinya sudah semakin menurun dan terhitung langka. Pleci dada kuning mata putih ini memiliki keistimewaan dari segi mentalnya yang sangat bagus. Pleci mata putih disebut juga dengan pleci muria (dari Kudus). Suaranya nyaring dan kristal.
Dada Kuning iris mata putih



7. Pleci Mata Coklat
Pleci jenis ini banyak kita temui di berbagai pasar burung. Di Pulau Jawa, pleci ini dijual secara ombyokan jika kita mengunjungi pasar-pasar burung. Suaranya nyaring dan kristal dengan postur yang kecil dan matanya coklat. Bagian dada berwarna kuning dan punggungnya kuning kehijauan.
  
Dada Kuning iris mata coklat

Dari 7 macam jenis Burung Pleci diatas, adalah pleci dada kuning mata coklat (dacok) adalah pleci yang paling banyak ditemui di Pula Jawa. Untuk saat ini pleci buxtoni sedang dalam proses naik daun karena semakin populer dan diminati plecimania. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang jenis-jenis burung pleci. Semoga bermanfaat bagi anda semua, dan terima kasih telah membaca artikel ini. Salam Ngalas tanpa batas !!!